Rabu, 09 November 2011

Bagikan berita ini :  Senin, 26 September 2011 , 08:28:00 Bunga Anggrek yang Masuk Program Pengembangan Tanaman Hias Pemkot Pancing Warga Menanam sekaligus Berbisnis Anggrek

Ketika kejayaan bunga Gelombang Cinta ambruk, harga Anggrek tetap stabil. Sejak dulu hingga sekarang, anggrek masih mendapat perhatian pencinta tanaman hias. Di Kota Tepian, anggrek tetap diminati bahkan masuk salah satu program pengembangan tanaman hias oleh Pemerintah Kota Samarinda.

DENGAN
menggandeng Malang Raya --pusat pembibitan anggrek terbesar di Malang, Dinas Pertanian (Distan) Samarinda membina para pengusaha tanaman hias yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Pertanaman Samarinda.
Menurut Eis Nurfarida, seksi Pelayanan Usaha Distan Samarinda, anggrek merupakan tanaman hias holtikultura yang bisa ditanam di pekarangan rumah. Terlebih pada pangsa pasar penjualan anggrek, banyak dicari oleh para ibu-ibu penyuka cinta tanaman hias yang didominasi dari golongan menegah ke atas.
“Pangsa pasar anggrek tidak pernah sepi. Karena itu Dinas Pertanian membina warga menanam anggrek yang kemudian diarahkan langsung menjadi pengusaha anggrek. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan potensi anggrek sebagai tanaman hias yang selalu laris,” jelasnya.
Untuk membina semua petani anggrek, Distan menyalurkan subsidi bantuan sosial dari anggaran pemerintah pusat (APBN), yang kemudian disalurkan ke petani binaan. Saat ini ada sekitar 50 petani yang sudah tercatat sebagai anggota, namun baru separuhnya yang baru mendapat bantuan.
Tak hanya itu, belum lama ini pemerintah juga akan mengadakan kerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Sebab, Fakultas Pertanian dapat menjadi salah satu pembudidaya anggrek yang kemudian dipasarkan melalui pasar lokal terlebih dahulu.
“Pengembangan anggrek sudah mulai direncanakan sejak diadakannya Penas KTNA di Tenggarong beberapa waktu lalu. Saat itu anggrek menjadi salah satu tanaman hias yang banyak dilirik para pengunjung. Kemudian, Dinas Pertanian pun melakukan pembudidayaan anggrek melalui para petaninya,” paparnya.
Ada tiga tempat pembudidayaan anggrek yang dapat ditemukan di Samarinda. Yakni di Jalan M Yamin, Jalan Pembangunan, dan Jalan Slamet Riyadi Samarinda. Harga jual satu pot anggrek yang masih kecil dimulai dari Rp 70 ribu hingga Rp 100 ribu, namun akan agak mahal jika anggrek telah berbunga tinggi dan segar-segar.
Salah satu jenis anggrek yang paling laris di Samarinda adalah jenis Dendrobium. Anggrek jenis ini merupakan yang berwarna cerah, namun bisa dilakukan perkawinan silang yang membuat si anggrek memiliki dua warna dalam satu bunga sekaligus. (*/yov/ibr)
Print this post

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Technorati Style Copyright by pertanian bunga | Template by One-4-All | Made In Indonesia