Perjalanan saya dan keluarga minggu ini, menuju kota bunga atau industri bunga yang dekat aja dari rumahku, dengan tujuan cari bunga yang menjadi salah satu obat kejenuhan dan cari inspirasi. Tapi dasar otak UKM saya sempatkan bertanya bagaimana cara bercocok tanam, luas lahannya berapa, berapa tenaga kerjanya, sampai di kirim kemana? ternyata petani ini biasa kirim ke Sulawesi, Kalimantan bahkan ke Malaysia saya sempat kaget ternyata bunga mawar ini telah berjalan begitu jauh.
Melihat ketekunan Ibu penjual bunga di lahan pertanian bunga yang begitu luas ini saya sempat bertanya dalam hati berapa untungnya karena bunga mawar yang sangat cantik itu cuma di jual dengan harga Rp. 1.500,-/pot, tetapi perkiraan saya salah besar ternyata penghasilan ibu ini rata- rata 25.000/ hari hanya dari sambung aja, dan belum termasuk kalau ada orang seperti saya yang beli sampai 10 biji ya biasanya dihargai agak mahal Rp. 2000,-/ polibag.
Melihat potensi ini saya sempat bersyukur ternyata bertani bunga sungguh membahagiakan, dapat penghasilan yang cukup juga bisa menikmati indahnya bunga sebagai bonusnya haaaa.. siapa yang menyusul menjadi petani bunga yang berhasil dengan hanya bermodal Rp. 100.000. siapa aja bisa menjadi pengusaha bunga Ya kalau gak dapat untung minimal bisa membahagiakan tetangga, mertua serta keluarga besar kita dan tentunya kita sendiri.
Oh iya luasan lahannya adalah 0.5 ha aja, jadi kalau anda, atau siapa aja yang ingin berkebun bunga hanya sebagai selingan hidup atau hoby maka kunjungi daerah Punten kota Batu, tapi ke Kebun nya aja karena hamparan bunga yang luas dan terdengar gemericik aliran sungai membuat hati kita menjadi tenang.
Untuk melihat keindahan kebun bunga silakan melihat hamparan kebun dan keluarga lengkap saya yang sedang menikmati indahnya bunga.
Salam,
Cak Arif
Print this post
0 komentar:
Posting Komentar